CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Hi.. iT'z Me... ^ ShieLdA ^..

WeLcOmE To My HoMePaGe..

Senin, 31 Agustus 2009

ETIKA DALAM BERPRESENTASI DAN NEGOSIASI


A. PENGERTIAN ETIKA 
Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain. Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agar mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita.
Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik
etika akan memberikan semacam batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok sosialnya. Dalam pengertiannya yang secara khusus dikaitkan dengan seni pergaulan manusia, etika ini kemudian dirupakan dalam bentuk aturan (code) tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsipprinsip moral yang ada dan pada saat yang dibutuhkan akan bisa difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara logika-rasional umum (common sense) dinilai menyimpang dari kode etik.
Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control”, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepenringan kelompok sosial (profesi) itu sendiri. Selanjutnya, karena kelompok profesional merupakan kelompok yang berkeahlian dan berkemahiran yang diperoleh melalui proses pendidikan dan pelatihan yang berkualitas dan berstandar tinggi yang dalam menerapkan semua keahlian dan kemahirannya yang tinggi itu hanya dapat dikontrol dan dinilai dari dalam oleh rekan sejawat, sesama profesi sendiri. Kehadiran organisasi profesi dengan perangkat “built-in mechanism” berupa kode etik profesi dalam hal ini jelas akan diperlukan untuk menjaga martabat serta kehormatan profesi, dan di sisi lain melindungi masyarakat dari segala bentuk penyimpangan maupun penyalah-gunaan keahlian. 

B. PEDOMAN ETIKA 
Ada beberapa pedoman penting yang harus diperhatikan pada pembawaan pidato :
 Pastikan tujuan Anda adalah menggunakan etika 
 Jangan sepenuhnya siap untuk setiap pidato 
 Bersikaplah jujur dalam apa yang Anda katakan 
 Hindari menyebut nama dan bentuk-bentuk bahasa kasar 
 Letakkan prinsip-prinsip etika dalam praktek 

Berikut adalah beberapa panduan sederhana untuk menjaga ucapan dan verbal kemasan di jalur yang benar.:
 Jangan gunakan istilah atau bahasa teknis kecuali Anda yakin setiap anggota audiens memahami makna. 
 Jangan menggunakan kata-kata kasar atau slang. Secara umum, menggunakan kerusakan senonoh credibility.8 Anda Peka terhadap bahasa apa pun audiens Anda mungkin menemukan menyinggung, tidak senonoh atau sebaliknya. Hindari menyebut nama dan bentuk-bentuk bahasa yang kasar. 
 Berbicara dalam bahasa sehari-hari. Anda ingin audiens untuk berhubungan dengan Anda dan merasa nyaman dengan Anda mungkin. Gunakan bahasa yang akan membuat Anda tampak akrab dan mudah diikuti. 
 Jaga bahasa Anda sederhana dan jelas. 
 Jaga kalimat anda pendek. Gunakan kata-kata sesedikit mungkin kecuali Anda melukis gambar - hanya satu gagasan pada suatu waktu. 
 Menggunakan kata-kata yang akan melibatkan penonton. Gunakan "Anda," "kita," "kami," dan bahkan "aku" jika Anda terkait pengalaman pribadi. 
 Jangan menggunakan kata-kata yang samar dan abstrak. Mereka kekisruhan makna dan membingungkan Anda pendengar Anda. 
 Jangan bicara turun ke pendengar Anda dengan menggunakan kata-kata angkuh dan megah. Jadilah langsung jangan menggertak atau bertele-tele. 
 Gunakan kata kerja berbasis bahasa. Dengan menggunakan kata kerja berbasis bahasa, Anda akan membangkitkan rasa yang lebih besar tindakan dan motivasi. Menggunakan kata kerja jenis ini akan membuat pernyataan lebih meyakinkan karena audiens Anda akan melibatkan emosi mereka, secara sadar dan sadar. Kata kerja yang abstrak atau digunakan secara berlebihan tidak berkomunikasi kegembiraan.
 
C. PLAGIARISME 

Definisi plagiarisme adalah Menyajikan bahasa orang lain atau ide-ide sebagai milik sendiri. Plagiarisme adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri.[1] Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana karena mencuri hak cipta orang lain. Di dunia pendidikan, pelaku plagiarisme dapat mendapat hukuman berat seperti dikeluarkan dari sekolah/universitas. Pelaku plagiat disebut sebagai plagiator.

Jenis Plagiarisme : 
 Global plagiarisme , adalah Mencuri pidato sepenuhnya dari satu sumber dan lewat itu mengaku sebagai milik sendiri. 
 
 Patchwork plagiarisme adalah Mencuri ide atau bahasa dari dua atau tiga sumber dan lewat mereka pergi sebagai milik sendiri. 

 Incremental plagiarisme adalah Gagal untuk memberikan kredit untuk bagian-bagian tertentu pidato yang dipinjam dari orang lain. 


Plagiarisme dan Internet 
  Cite sumber ketika menggunakan bahan-bahan Internet 
  Ambil catatan penelitian cermat 
  Pedoman 

Etis Mendengarkan 
  Bersikap sopan dan penuh perhatian 
  Hindari pembicara prejudging 
  Mempertahankan bebas dan terbuka ekspresi ide







0 komentar: